This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 14 April 2011

Charlie Chaplin

Charles Chaplin
Chaplin dengan kostum "The Tramp"
Chaplin dengan kostum "The Tramp"
Lahir Charles Spencer Chaplin, Jr.
16 April 1889
Walworth, London, Inggris
Meninggal 25 Desember 1977
Vevey, Swiss
Tinggi 5' 5" (1.65 m)
Pasangan Mildred Harris (1918-1920)
Lita Grey (1924-1928)
Paulette Goddard (1936-1942)
Oona Chaplin (1943-1977)
Sir Charles Spencer Chaplin, Jr. KBE (lahir di East Street, Walworth, London, 16 April 1889 – meninggal di Vevey, Swiss, Swiss, 25 Desember 1977 pada umur 88 tahun), atau Charlie Chaplin, adalah aktor komedi Inggris yang merupakan salah satu pemeran film terkenal dalam sejarah Hollywood di era film hitam putih, sekaligus sutradara film yang sukses. Aktingnya di layar perak menjadikan Charlie Chaplin sebagai salah satu artis pantomim dan badut terbaik yang sering dijadikan panutan bagi seniman di bidang yang sama.
Chaplin adalah salah satu tokoh paling berpengaruh dan paling kreatif di era film bisu. Di dalam film-filmnya, Chaplin dikenal suka merangkap-rangkap, mulai dari peran utama, sutradara, penulis naskah, hingga pengisi ilustrasi musik. Karier di dunia hiburan berlangsung selama 65 tahun, dirintisnya sebagai pemeran cilik di panggung zaman Victoria dan pertunjukan komedi music hall di Inggris, dan terus berkarya hingga sebelum meninggal di usia 88 tahun. Kehidupan Chaplin penuh pasang surut, mulai dari masa kecil yang dibalut kemiskinan, hingga tiba di puncak ketenaran bintang Hollywood sekaligus simbol budaya. Kehidupan pribadinya yang gemerlap mengundang banyak sanjungan sekaligus kontroversi.
Di dalam film-filmnya, Chaplin sering memerankan karakter "The Tramp", seorang gelandangan berpotongan kumis petak yang memiliki etiket dan martabat seorang bangsawan. Kostum berupa jas kesempitan, celana panjang yang kebesaran, serta ke mana-mana membawa tongkat dan memakai topi tinggi.

Masa kecil

Charlie Chaplin lahir tanggal 16 April 1889 di East Street, daerah pasar yang ramai di Walworth, sebelah selatan kota London. Kedua orang tuanya yang bekerja sebagai artis penghibur pertunjukan komedi music hall bercerai sebelum Chaplin menginjak usia 3 tahun.
Menurut data sensus tahun 1891, Chaplin tinggal bersama kakak dan ibunya yang bernama Hannah di Barlow Street, Walworth. Sewaktu masih kanak-kanak, ibunya mengajak Chaplin tinggal berpindah-pindah di sekitar Kennington Road, kawasan Lambeth, London.
Ayah kandungnya yang bernama Charles Chaplin Senior adalah keturunan orang Roma, seorang peminum dan hanya sekali-kali saja menghubungi putranya. Ketika ibunya sedang sakit, Chaplin sempat dititipkan di rumah sang ayah yang ketika itu tinggal bersama seorang wanita simpanan. Rumah tersebut ada di 287 Kennington Road, dan sekarang terdapat plakat peringatan yang menyatakan Charlie Chaplin pernah tinggal di sana.
Ketika masih berusia 12 tahun, Chaplin ditinggalkan sang ayah untuk selama-lamanya. Chaplin dan kakak sekandung lain bapak yang bernama Sydney Chaplin menjadi tanggung jawab sang ibu, Hannah Chaplin. Malang tidak bisa ditolak, ibu Chaplin menderita Skizofrenia dan akhirnya harus dirawat di rumah sakit jiwa Cane Hill di Coulsdon.
Chaplin terpaksa tinggal di rumah penampungan orang miskin, bekerja untuk imbalan makan dan tempat berteduh di kawasan Lambeth, London. Setelah tinggal di sana beberapa minggu, Chaplin dimasukkan sekolah asrama penampungan anak terlantar bernama Central London District School di Hanwell.
Kakak-beradik Chaplin berjuang bahu-membahu agar bisa bertahan hidup. Chaplin bersaudara tertarik tampil dalam pertunjukan komedi Music Hall di usia yang sangat dini, dan ternyata keduanya memiliki bakat akting alami. Masa kecil Chaplin yang dikungkung kemelaratan nantinya sangat berpengaruh terhadap karakter yang diperankan dan tema film yang dibuatnya.
Tanpa diketahui Chaplin bersaudara, sang ibu ternyata masih memiliki seorang putra bernama Wheeler Dryden yang dibesarkan ayah kandungnya di luar negeri. Wheeler Dryden, adik sekandung Chaplin ini nantinya bergabung dengan Chaplin bersaudara, dan bekerja untuk studio Chaplin di Hollywood.
Di tahun 1928, ibu Chaplin wafat di Hollywood, setelah 7 tahun tinggal di Amerika Serikat atas ajakan ketiga putranya yang sudah sukses.

 

Dunia panggung

Chaplin pertama kali naik panggung di tahun 1894 sewaktu masih berusia 5 tahun. Tanpa persiapan sebelumnya, di sebuah teater di Aldershot, Chaplin secara mendadak diminta menggantikan ibunya. Sewaktu masih kecil, Chaplin sakit keras dan harus berbaring di tempat tidur selama berminggu-minggu. Di malam hari, ibunya duduk di bingkai jendela, bercerita sambil mendramatisasi kejadian pada hari itu. Chaplin pertama kali naik panggung dengan mendapatkan bayaran setelah bergabung dengan kelompok penari The Eight Lancashire Lads yang mementaskan pertunjukan music halls di Britania. Di tahun 1900, berkat bantuan Sydney (kakak sekandungnya), Chaplin yang waktu itu berusia 11 tahun mendapat peran sebagai kucing jenaka dalam pantomim Cinderella di London Hippodrome. Di tahun 1903, Chaplin tampil dalam Jim: A Romance of Cockayne, diikuti peran rutinnya sebagai Billy anak pengantar koran dalam Sherlock Holmes yang terus dijalani hingga tahun 1906. Chaplin tampil berikutnya dalam acara variety Casey's Court Circus, dan tahun berikutnya sebagai badut dalam kelompok komedi slapstik Fun Factory di bawah asuhan Fred Karno.

 

Pertunjukan di Amerika

Chaplin pertama kali ke Amerika mengikuti pertunjukan keliling kelompok asuhan Fred Karno dari tahun 1910 hingga 1912. Setelah balik ke Inggris dan berada di sana selama 5 bulan, Chaplin kembali berangkat ke Amerika dan tiba di sana tanggal 2 Oktober 1912. Kedatangan Chaplin yang kedua di Amerika juga masih bersama kelompok Fred Karno. Arthur Stanley Jefferson yang kemudian dikenal sebagai Stan Laurel turut serta dalam rombongan dan menjadi teman sekamar Chaplin di asrama. Laurel akhirnya pulang ke Inggris, tapi Chaplin tetap bertahan di Amerika. Di akhir tahun 1913, produser film Mack Sennett terkesan dengan akting Chaplin yang waktu itu sedang bermain untuk rombongan Karno. Sennet mengontrak Chaplin yang setuju untuk bermain dalam film-film yang diproduksi studio Keystone Film. Film pendek Making a Living, komedi satu reel yang dirilis 2 Februari 1914 merupakan penampilan pertama Chaplin di layar perak.

 

Perintis dunia sinema

Kid Auto Races in Venice (1914). Film kedua Chaplin dan debutnya dengan kostum Tramp
Film-film awal Chaplin diproduksi pada tahun 1914 di Keystone Studios yang merupakan tempat Chaplin belajar teknik pembuatan film, sekaligus mengembangkan karakter Tramp. Chaplin pertama kali memperkenalkan karakter Tramp kepada publik melalui film keduanya, Kid Auto Races at Venice (diedarkan 7 Februari 1914) dan film ketiganya Mabel's Strange Predicament (9 Januari 1914).
Di akhir kontrak dengan Keystone, Chaplin sudah bisa menyutradarai dan menyunting sendiri film-film pendek yang dibuatnya. Film-film tersebut ternyata sukses besar. Di tahun 1915, Chaplin menyetujui kontrak satu tahun dengan studio Essanay. Setelah itu, kontrak bernilai besar untuk selusin film komedi tipe dua reel disepakati Chaplin dengan studio Mutual Film di tahun 1916. Studio memberinya kebebasan artistik yang nyaris tanpa batas. Dalam dalam jangka waktu 18 bulan, Chaplin berhasil menyelesaikan 12 judul film. Film-film ini nantinya berhasil menjadi film komedi klasik dan tetap masih bisa menghibur hingga sekarang. Di kemudian hari, Chaplin mengenang masa bersama studio Mutual sebagai periode paling membahagiakan dalam kariernya.
Studio Charlie Chaplin (tahun 1922)
Setelah kontrak dengan studio Mutual habis di tahun 1917, Chaplin menandatangani kontrak produksi 8 film tipe dua reel dengan studio First National. Selain pembiayaan dan distribusi film-film (1918-1923) yang ditanggung studio First National, kebebasan artistik seluruhnya berada di tangan Chaplin. Dengan kebebasan berkreasi ada di tangan, Chaplin membangun studio Hollywood sendiri. Pada periode ini tercipta film-film Chaplin yang tak lekang dimakan waktu, dan masih bisa dijadikan panutan bagi pembuat film yang lain. Film-film yang diproduksi Chaplin bersama First National berupa film komedi dengan masa putar singkat, misalnya: A Dog's Life (1918) dan Pay Day (1922), ditambah film dengan masa putar lebih panjang, misalnya: Shoulder Arms (1918), dan The Pilgrim (1923). Film Chaplin asal periode ini dengan masa putar standar dan berhasil menjadi klasik adalah The Kid (1921).
Di tahun 1919, Chaplin mendirikan distributor film United Artists bersama-sama Mary Pickford, Douglas Fairbanks, dan D. W. Griffith. Mereka berempat berusaha melepaskan diri dari sistem monopoli yang dipegang distributor film dan pemilik modal di Hollywood. Usaha ini berhasil, dan kemandirian Chaplin sebagai pembuat film tetap terjamin berkat adanya kendali penuh atas film yang diproduksi di studio milik sendiri. Nama Chaplin terus tercatat sebagai anggota dewan direktur UA hingga di awal tahun 1950-an.
Seluruh film Chaplin yang diedarkan United Artists bermasa putar standar, dimulai dari A Woman of Paris (1923), diikuti film The Gold Rush (1925) yang nantinya menjadi klasik, dan diakhiri dengan The Circus (1928).
Film-film bisu yang hingga sekarang dianggap sebagai karya terbesarnya, City Lights (1931) dan Modern Times (1936) justru dibuat Chaplin ketika dunia sinema sudah mengenal film bersuara. Di kedua film tersebut, Chaplin mengerjakan sendiri efek suara dan ilustrasi musik. Film City Lights mungkin berisi keseimbangan sempurna antara komedi dan sentimentalitas ala Chaplin. Adegan terakhir film City Lights dipuji kritikus James Agee yang berkomentar di majalah Life tahun 1949 sebagai: "sepotong akting paling hebat yang pernah direkam seluloid".
Film bersuara karya Chaplin yang dibuat di Hollywood adalah: The Great Dictator (1940), Monsieur Verdoux (1947), dan Limelight (1952).
Film "Modern Times" (1936), Chaplin sedang makan dilayani mesin.
Walaupun pembuat film lain sudah beralih pada film bersuara, Chaplin bertahan untuk tidak ikut-ikutan. Film bersuara sudah dikenal sejak tahun 1927, tapi Chaplin terus bertahan dengan film-film bisu selama dekade 1930-an. Film Modern Times (1936) adalah film bisu, tapi memperdengarkan dialog yang keluar dari benda-benda mati, seperti radio atau pesawat televisi. Chaplin memang sengaja membuatnya seperti itu untuk membantu penonton film di tahun 1930-an yang tidak lagi terbiasa melihat film bisu. Film Modern Times sekaligus film pertama yang memperdengarkan suara Chaplin (pada lagu yang dipasang di akhir film). Walaupun demikian, film ini masih dianggap film bisu oleh sebagian penonton, sekaligus akhir dari era film bisu karya Chaplin.
Chaplin dikenal sebagai artis serba bisa, koreografi film Limelight (1952) dikerjakannya sendiri, begitu pula lagu latar film The Circus (1928). Lagu berjudul "Smile" merupakan ciptaan Chaplin yang paling terkenal di antara semua lagu yang pernah ditulisnya. Ditulis untuk film "Modern Times", lagu "Smile" diberi tambahan lirik untuk dinyanyikan Nat King Cole sewaktu ingin diedarkan kembali di tahun 1950-an. Lagu "This Is My Song" dari film terakhir Chaplin, "A Countess From Hong Kong" berhasil menjadi hit dalam berbagai bahasa di tahun 1960-an (terutama versi Petula Clark). Film Limelight berisi lagu tema berjudul "Eternally" yang berhasil menjadi hit di tahun 1950-an.
Ilustrasi musik untuk film Limelight yang dikerjakan Chaplin mendapat nominasi Academy Awards di tahun 1972. Hal ini dimungkinkan karena pertunjukan perdana di Los Angeles tertunda selama dua dekade.
Chaplin dan Jackie Coogan dalam film The Kid (1921)

 

Academy Awards

Chaplin memenangkan 2 penghargaan kehormatan Academy Awards. Waktu itu belum ada prosedur audit pemungutan suara, dan penghargaan Oscar yang pertama dibagi-bagikan pada 16 Mei 1929 berdasarkan pembagian kategori yang sangat luwes. Chaplin mulanya dinominasikan sebagai Aktor Terbaik dan Sutradara Komedi Terbaik untuk karyanya The Circus, tapi namanya ditarik kembali dan dewan Academy justru memutuskan untuk memberi penghargaan istimewa untuk "kegeniusan, kemampuan serba bisa dalam akting, penulisan, penyutradaraan, dan produksi film The Circus". Film lain yang menerima penghargaan istimewa pada tahun itu adalah The Jazz Singer.
Penghargaan kehormatan yang kedua dari Academy diterima Chaplin 44 tahun kemudian di tahun 1972. Chaplin menerima penghargaan atas "pengaruh tak terhingga yang dibuatnya dan menjadikan film sebagai bentuk seni abad ini". Chaplin keluar dari pengasingannya untuk menerima penghargaan ini. Setelah Chaplin menerima penghargaan, para hadirin berdiri memberikan sambutan tepuk tangan selama 5 menit penuh yang hingga sekarang tercatat sebagai standing ovation terlama sepanjang sejarah Academy Award.
Chaplin juga pernah masuk nominasi sebagai penerima penghargaan Academy untuk Aktor Terbaik, Skenario Asli Terbaik, dan Film Terbaik untuk karyanya The Great Dictator, tapi gagal. Film Monsieur Verdoux (1947) juga pernah dicalonkan sebagai Skenario Asli Terbaik, namun lagi-lagi gagal meraih penghargaan. Sewaktu masih aktif sebagai pembuat film, Chaplin pernah menyatakan ketidakpuasannya pada Academy Awards. Putranya yang bernama Charles Jr. bercerita tentang tindakan Chaplin menjadikan penghargaan Oscar yang diterimanya di tahun 1929 sebagai pengganjal pintu yang menjadi sebab kemarahan dewan Academy di tahun 1930-an. Hal ini mungkin menjadi alasan film City Lights sama sekali tidak pernah masuk nominasi, padahal berbagai hasil jajak pendapat sepakat film ini sebagai salah satu film terbesar dalam sejarah layar perak.
Di usia lanjut, Chaplin pernah memperoleh Academy Award yang didapatnya dari hasil kompetisi dan bukan secara kehormatan. Di tahun 1973, film Limelight (1952) mendapat penghargaan Oscar untuk Academy Award untuk Ilustrasi Musik Asli (Best Music in an Original Dramatic Score). Chaplin membintangi film ini bersama Claire Bloom, serta tampil secara cameo bersama Buster Keaton yang merupakan satu-satunya penampilan kedua komedian terbesar dalam satu film. Setelah film selesai diproduksi, kecenderungan politik yang dianut Chaplin menyebabkan film Limelight tidak jadi diputar di Los Angeles. Pemutaran di Amerika Serikat baru berlangsung di tahun 1972, sehingga film ini walaupun diproduksi tahun 1952 berhak masuk nominasi.

 

Karya terakhir

Dua film terakhir Chaplin dibuat di London: A King in New York (1957) yang dibintanginya sendiri (sekaligus penulis skenario dan sutradara), dan A Countess from Hong Kong (1967) dengan bintang Sophia Loren dan Marlon Brando. Film A Countess from Hong Kong merupakan penampilan Chaplin yang terakhir, tampil singkat secara cameo sebagai awak kapal yang sedang mabuk laut.
Dalam otobiografi berjudul My Life in Pictures terbitan tahun 1974, Chaplin menuturkan bahwa dirinya sudah menulis skenario untuk dibintangi Victoria, putri terkecilnya. Kalau skenario yang diberinya judul The Freak jadi diproduksi, Victoria akan diberi peran sebagai bidadari. Menurut Chaplin, skenario film ini sudah selesai dan latihan praproduksi sudah dimulai (buku ini memuat foto Victoria lengkap dengan kostumnya), tapi produksi dihentikan karena Victoria menikah. Chaplin menambahkan, "Kapan-kapan, pasti aku buat." Kesehatan Chaplin terus menurun di tahun 1970-an, dan meninggal sebelum angan-angannya terwujud.
Salah satu karya yang diketahui sebagai karya terakhir Chaplin adalah ilustrasi musik yang ditulisnya untuk memperbarui A Woman of Paris, karyanya yang kurang sukses di tahun 1923.

 

Dikelilingi wanita

Chaplin dikelilingi banyak wanita yang berpengaruh penting dalam hidup dan kariernya.
Charlie Chaplin dan Paulette Goddard dalam film Modern Times (1936). Penampilan terakhir di layar perak bagi karakter Tramp.

 

Hetty Kelly

Cinta pertama Chaplin adalah pada Hetty, penari yang ditemuinya di London ketika Hetty masih berusia 15 tahun dan Chaplin 19 tahun. Chaplin tergila-gila dan melamarnya, tapi ditolak. Chaplin memutuskan keduanya untuk tidak saling berjumpa lagi, walaupun keputusan ini membuat hatinya hancur. Hetty tewas menjadi korban epidemi influenza tahun 1918.

Edna Purviance

Chaplin dan aktris lawan main tetapnya, Edna Purviance terlibat hubungan asmara sewaktu memproduksi film-film di studio Essanay dan Mutual dari tahun 1916 hingga 1917. Hubungan mereka tampaknya putus di tahun 1918, dan keduanya tidak mungkin rujuk sebab Chaplin menikah dengan Mildred Harris di akhir tahun yang sama. Edna terus berperan sebagai peran utama wanita di film-film Chaplin sampai tahun 1923, dan terus menerima gaji dari Chaplin hingga wafat tahun 1958.

 

Mildred Harris

Mildred yang berusia 16 tahun menikah dengan Chaplin yang sudah berusia 29 tahun pada 23 Oktober 1918. Pernikahan ini akibat Mildred yang masih di bawah umur mengira dirinya sudah hamil. Di antara keduanya lahir Norman Spencer Chaplin (dikenal sebagai "The Little Mouse") yang meninggal sewaktu masih kecil. Chaplin dan Mildred bercerai tahun 1920.

Pola Negri

Dari tahun 1922–1923, Chaplin terlibat hubungan dengan aktris Pola Negri yang baru datang dari Polandia untuk memulai karier di Hollywood. Hubungan mereka berdua sangat unik, dan tidak seperti biasanya Chaplin mau terang-terangan membeberkan hubungannya dengan wanita di muka publik. Penulis biografi Chaplin sebagian berpendapat hubungan Chaplin dan Pola adalah semata-mata untuk publisitas.

 

Lita Grey

Di usia 35, Chaplin berhubungan dengan Lita Grey yang berusia 16 tahun sewaktu persiapan film The Gold Rush. Setelah Lita hamil, mereka menikah tanggal 26 November 1924. Perkawinan menghasilkan 2 anak, aktor Charles Chaplin Jr. (1925–1968) dan Sydney Earle Chaplin (1926–). Perkawinan ini menjadi bencana karena keduanya tidak saling cocok. Chaplin dan Lita bercerai tahun 1928, dan menerima uang tunjangan perceraian yang jumlahnya memecahkan rekor pada saat itu. Chaplin harus membayar 825.000 dolar AS kepada bekas istrinya, ditambah 1 juta dolar AS untuk mengurus perkara ini. Perceraian ini begitu sensasional hingga membuatnya stres, dan diduga sebagai penyebab memutihnya rambut Chaplin. Penulis biografi Chaplin, Joyce Milton menulis dalam buku Tramp: The Life of Charlie Chaplin bahwa pernikahan Chaplin-Grey merupakan inspirasi novel Lolita karya Vladimir Nabokov di tahun 1950-an.

 

May Reeves

May mulanya diterima bekerja sebagai sekretaris pribadi untuk menemani Chaplin dalam perjalanan panjang ke Eropa (1931-1932). Tugas May nantinya membacakan surat-surat pribadi yang ditujukan kepada Chaplin, tapi baru sepagian bekerja, May dipertemukan dengan Chaplin yang langsung jatuh cinta. Keduanya menjadi sangat lengket hingga Syd kakak Chaplin jadi sebal. Setelah Syd ikut terlibat asmara May, hubungan cinta segitiga ini berakhir dan May keluar dari rombongan Chaplin. Reeves mengisahkan hubungan singkatnya dengan Chaplin dalam buku The Intimate Charlie Chaplin.

 

Paulette Goddard

Chaplin terlibat hubungan asmara sekaligus hubungan kerja dengan aktris Paulette Goddard dari tahun 1932-1940. Pada waktu itu, Goddard tinggal di rumah kediaman Chaplin di Beverly Hills. Chaplin "menemukan" bakat Goddard dan memberikannya peran utama wanita untuk film Modern Times dan The Great Dictator. Status pernikahan dengan Chaplin yang tidak mau dijelaskan Goddard membuat namanya dicoret dari calon pemeran Scarlett O'Hara untuk film Gone with the Wind. Setelah berpisah di tahun 1940, Chaplin dan Goddard mengaku keduanya pernah menikah diam-diam di tahun 1936. Pengakuan ini kemungkinan dibuat untuk mencegah rusaknya karier Goddard, karena secara pribadi Chaplin pernah mengaku tidak menikahi Goddard secara resmi. Chaplin membayar sejumlah tunjangan perceraian untuk Goddard setelah perkawinan secara hukum adat di antara keduanya berakhir damai di tahun 1942.

Joan Berry

Chaplin sempat sebentar terlibat hubungan asmara dengan aktris Joan Berry di tahun 1942. Chaplin ingin memasangnya sebagai peran utama wanita dalam film yang akan diproduksi. Hubungan mereka berakhir setelah Joan mulai menunjukkan gejala sakit jiwa. Keterlibatan singkat Chaplin dengan Joan nantinya banyak membuat repot. Setelah melahirkan anak di tahun 1943, Joan menuntut Chaplin untuk bertanggung jawab. Walaupun tes darah menunjukkan anak yang dilahirkan Joan bukanlah anak Chaplin, pengadilan tidak menerima tes darah tersebut sebagai bukti. Chaplin diperintahkan membayar dukungan finansial bagi anak Joan.

Oona O'Neill

Sewaktu berperkara dengan Joan Berry, Chaplin bertemu dengan Oona O'Neill, putri Eugene O'Neill, dan menikahinya tanggal 16 Juni 1943. Chaplin di usianya yang ke 54, sedangkan Oona baru 17 tahun. Setelah perkawinan berlangsung, ayah Oona sampai meninggal dunia tidak pernah menghubungi atau mau dihubungi putrinya. Chaplin dan Oona ternyata saling akur, Oona merindukan cinta laki-laki dengan sosok kebapakan, sebaliknya Chaplin haus kesetiaan seorang wanita muda. Perkawinan ini sekaligus digunakan Chaplin untuk mengangkat popularitasnya di mata publik yang mulai menurun. Pernikahan dikaruniai 8 anak, berlangsung lama dan bahagia. Putra Chaplin dari Oona ada 3 orang: Christopher, Eugene, dan Michael Chaplin, serta 5 putri: Geraldine, Josephine, Jane, Victoria, dan Annette-Emilie Chaplin.

Gelar ksatria

Chaplin menerima gelar Knight Commander of the British Empire (KBE) dari Ratu Elizabeth II pada 4 Maret 1975. Nama Chaplin pertama kali diusulkan sebagai penerima di tahun 1931, dan masuk dalam daftar calon untuk yang kedua kali pada tahun 1956, tapi diveto pemerintah Konservatif yang tidak ingin merusak hubungan dengan Amerika Serikat di tengah ketegangan Perang Dingin dan Krisis Terusan Suez.

Tutup usia

Chaplin wafat di usia 88 tahun dalam tidurnya pada Hari Natal tahun 1977, di Vevey, Swiss. Chaplin dimakamkan di Pekuburan Corsier-Sur-Vevey di Corsier-sur-Vevey, Kanton Vaud, tapi makamnya dipindah di dekat Danau Jenewa setelah pernah dicuri sekelompok orang.

 

Kunjungan ke Indonesia

Senin, 11 April 2011

Yuri Alekseyevich Gagarin


Yuri Gagarin
Юрий Гагарин
Kosmonot Uni Soviet
Kebangsaan Rusia
Status Telah meninggal dunia
Profesi lain Pilot
Peringkat Colonel (Polkovnik), Soviet Air Force
Waktu di angkasa 1 hour, 48 minutes
Seleksi Air Force Group 1
Misi Vostok 1
Lambang misi Vostok1patch.png
Yuri Gagarin

Yuri Alekseyevich Gagarin (aksara Sirilik: Юрий Алексеевич Гагарин; Alihaksara ISO: Ûrij Alekseevič Gagarin), 9 Maret 1934 - 27 Maret 1968) adalah seorang kosmonot Uni Soviet. Pada tanggal 12 April 1961, Gagarin merupakan manusia pertama yang terbang selama 108 menit ke luar angkasa dengan pesawat roket Vostok 1. Ia menerima banyak penghargaan dan medali kehormatan, termasuk medali "Hero of the Soviet Union". Yuri Gagarin kemudian menjadi Deputi Direktur Pelatihan di Pusat Pelatihan Kosmonot di luar kota Moskow. Untuk menghormati jasanya, tempat pelatihan ini kemudian dinamakan dengan namanya. Ia meninggal ketika sedang melakukan latihan dengan pesawat MiG-15 dekat Moskwa, pada 27 November 1968. Berdasarkan laporan komisi Rusia yang ditandatangani oleh Presiden Rusia saat itu, Leonid Brezhnev, penyebab kematian Yuri Gagarin karena pesawatnya terlalu tajam saat bermanuver menghindari sebuah balon cuaca.

  

Perjalanan hidup

Yuri Gagarin dilahirkan di sebuah desa bernama Klushino dekat Gzhatsk (sekarang berada di wilayah Smolensk Oblast, Russia), pada tanggal 9 Maret 1934. Yuri merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Ayahnya adalah seorang tukang kayu hingga Yuri berumur 7 tahun, kemudian ayahnya bergabung dengan angkatan bersenjata. Pada masa SMA, Yuri memilih untuk belajar sebagai teknisi di sebuah sekolah kejuruan teknik di Saratov. Pada tahun 1955, setelah menyelesaikan sekolah tekniknya, ia terdaftar sebagai murid di sekolah penerbangan Orenburg. Selepas dari sekolah penerbangan, Yuri mendaftar di Akademi Angkatan Udara Soviet. Yuri lulus dari Akademi Angkatan Udara Soviet pada tahun 1957 dan bergabung dengan korps kosmonot pada tahun 1960.

Sabtu, 09 April 2011

6 Motor Termahal di dunia


MV-Augusta F4CC
MV-Augusta F4CCSepeda motor ini diciptakan Claudio Castiglioni, direktur MV. Dia ingin menciptakan sepeda motor spektakuler yang memenuhi kebutuhan sekaligus sebagai sesuatu yang unik. Sepeda motor dengan harga US$120 ribu atau sekitar Rp1,08 miliar ini bisa melesat 315 kilometer per jam.

Motor ini dilengkapi dengan mesin 1.078 cc dan yang bisa menghasilkan 198 tenaga kuda. F4CC hanya dibuat 100 unit dengan setiap sepeda motor memiliki nomor seri di piringan platina di dekat pengemudi.

 MTT Turbine Superbike
MTT Turbine SuperBikeMotor ini dibandrol US$150 ribu atau Rp1,35 miliar. Setara dengan mahalnya, motor ini bisa melesat cepat. MTT Turbine dikenal sebagai Y2K Turbine Superbike yang pernah menerima penghargaan Guinness World Record sebagai motor paling kuat dan pernah diproduksi masal.

Mesin turbin dibuat oleh Rolls Royce dan mampu mengeluarkan tenaga lebih dari 300 hp (tenaga kuda). Motor ini juga menawarkan kerangka serat karbon, di bagian belakang dipasang kamera dengan layar warna LCD, detektor radar depan dan belakang dilengkapi laser, satu sentuhan pengapian Smart Start, dan banyak perangkat keren lain. Motor ini cukup populer di Hollywood. MTT Turbine pernah membintangi film Torque.

 Icon Sheene
Icon SheeneMotor seharga US$160 ribu atau Rp1,44 miliar ini dibuat oleh Andrew Morris sebegai penghormatan terhadap juara Grand Prix legendaris, Barry Sheene, yang meninggal pada 2003.

Menggunakan mesin turbocharged 1400cc, sepeda motor ini bisa menghasilkan tenaga 250 hp. Motor ini akan dilukis oleh pelukis helm Sheene, Mike Fairholme. Masing-masing motor akan dipesan lebih dulu, disesuaikan dengan keinginan pembeli.

Sepeda motor konsep Macchia Nera

Sepede motor konsep Macchia NeraMeski ini konsep, Macchia dihargai US$201 ribu atau sekitar Rp1,8 miliar. Motor ini dibangun menggunakan mesin Ducati 998RS. Desainer sepeda motor Italia, khusus membuat Macchia yang cantik dan indah, namun sederhana.

Mesin Testastretta dilengkapi dengan paduan logam ringan, seperti titanium dan aluminium, sehingga sangat ringan.

. Ecosse Titanium Series RR Limited Edition
Ecosse Titanium Series RR Limited EditionMotor ini dibandrol US$275 ribu atau Rp2,5 miliar. Ecosse Titanium memiliki chassis titanium dengan kerangka dilapisi serat karbon. Fitur mesin menggunakan bahan bakarinjeksi, intercooler, supercharged 2.150 cc dan mampu menghasilkan tenaga 200 hp.

Sadel motor ini ergonomis dan dapat disesuaikan dengan selera. Motor ini juga dilengkapi arloji yang dirancang oleh pembuat jam Prancis, BRM. Arloji ini berseri sama dengan motor yang hanya diproduksi 10 unit.

 Dodge Tomahawk V10 Superbike Dodge Tomahawk V10 Superbike Dibandrol US$555 ribu atau Rp5 miliar, Dodge Tomahawk direproduksi dari motor konsep Dodge. Motor ini hanya diproduksi 10 unit dan ditawarkan pada Natal 2003. Dodge Tomahawk Superbike V10 menggunakan mesin 8,3 liter dan 10 silinder. Tak heran bila motor ini bisa melesat 640 km per jam. Sedangkan akselerasi 0-100 km per jam bisa ditempuh dalam 2,5 detik.

10 mobil Termahal di dunia

 Maybach
Maybach 62
Harga: 385.250 $
(Rp 5.008.250.000)
Inilah mobil empat pintu termahal. Maybach 57 dan 62 adalah model mobil pertama dari Maybach sejak perusahaan ini bergabung dengan Mercedes-Benz. Mobil ini lahir dari konsep Mercedes-Benz Maybach yang dipamerkan pada di Tokyo Motor Show 1997. Kedua model adalah varian ultra mewah. Angka pada model menunjukkan penjang mobil dalam desimeter. Maybach 57 adalah mobil yang dirancang untuk dikemudikan sendiri oleh pemiliknya. Sedangkan Maybach 62 untuk pemilik yang menggunakan supir. Mesinnya dicomot dari Mercedes Benz 5,5 liter , V12 twin turbo yang menghasilkan tenaga 550 PS. Lha gimana dengan Roll-Royce Phantom, Lamborghini Murciélago dan Aston Martin Vanquish? Tetap masuk dalam kategori supercar, namun dari segi harga masih kalah dari mobil-mobil yang telah disebutkan di atas!

Mercedes SLR McLaren

Mercedes SLR McLaren
Harga: 455.500 $
(Rp 5.921.500.000)
Mobil sport atau supercar yang dikembangkan kerjasama antara Mercedes Benz dengan McLaren. Dirakit di Pusat Teknologi McLaren, Woking, Inggris. SLR adalah singkatan dari “Sportlich, Leicht, Rennsport”, artinya Sport, ringan dan Balap.Mobil ini menggunakan mesin 5,5 liter, V8 dengan sudut 90 derajat dan menghasilkan tenaga 626 PS 2 6500 rpm dan torsi 780 Nm @3.250 – 5.000 rpm.

Porsche Carrera GT

Porsche Carrera GT
Harga: 484.000 $
(Rp 6.292.000.000)
Porsche Carrera termasuk supercar mahal. Mobil sport ini menggunakan mesin 5,7 liter, V10 yang menghasilkan tenga 612 PS. Akselerasi 0 – 100 km, 3,9 detik dan mampu dikebut 330 km/jam. Meski saat dites hasil malah lebih baik: 0 – 96 km/jam hanya butuh waktu 3,5 detik, dan 0 – 160 km/jam 6.8 detik dan ekcepatan tertingi 335 – 340 km/jam.

. Saleen S7 Twin Turbo

Saleen S7 Twin Turbo
Harga: 555.000 $
(Rp7.215.000.000)
Satu lagi supercar dari negeri Paman Sam, yaitu Saleen S7Twin Turbo dengan bentuk mirip Ferrari. Menggunakan V8 90 derajat, kapasitas 7,0 liter dilengkapi dengan twin turbo dan mampu menghasilkan tenaga 750 PS. Akselerasi -0-95 km/jam, 0 – 400: 10,6 detik dan kecepatan tertinggi 399 km/jam.

Koenigsegg CCX

Koenigsegg-CCX
Harga: 600.910 $
(Rp7.811.830.000)
Koenigsegg CCX adalah suspercar terkini dari Koenisegg. CCX adalah singkatan dari “Competition Coupe X”. X adalah indikator ulang tahun ke-10 bagi penyempurnaan dan tes CC yang diawali pada 1996. CCX direkayasa sesuai dengan regulasi Amerika Serikat. Mesin dibuat sendiri oleh Koenigsegg, berkapasitas 4,7 liter, DOHC, 32 katup, V8. Mesin ini dilengkapi dengan twin supercharger Rotrex sentirfugal. Mesin ini juga digunakan oleh LeBlanc Mirabeau. Tenaga yang dihasilkan 806 ps dan torsi 925 Nm dan menggunakan bensin oktan 91 (634kW) dan bila menggunakan oktan 96 (standar Eropa) mencapai 900 PS pada biofuel.

 LeBlanc Mirabeau

LeBlanc Mirabeau
Harga: 645.084 $
(Rp 8.386.092.000)
Menilik namanya berbau Prancis. Nyatanya, mobil ini dibuat oleh sebuah perusahaan kecil di Swiss. Bentuknya mirip dengan mobil lomba ketahanan Le Mans. Menggunakan mesin DOHC, 4,7 liter yang mampu menghasilkan tenaga 700 PS. Meski begitu, kemampuan lainnya tidak dijelaskan, misalnya kecepatan tertinggi dan akselerasi. Informasi tambah, mesinnya dibuat oleh Koenigsegg.

Shelby SSC Ultimate Aero

Shelby SSC Ultimate Aer
Harga: 654.440 $
(Rp 8.507.720.000)
SSC Ultimate adalah mobil tercepat saat ini. Akselerasi 0 – 60 km/jam, dalam waktu 2,7 detik. Kecepatan tertinggi 412 km/jam. Hanya dibuat dalam 25 unit. Shelby SCC adalah supercar kebanggaan Amerika Serikat yang dibuat di Tri Cities, Washington. Mesinnya berkapasitas 6,345 lite, V-8 1183 bhp @6950 rpm, menggunakan turbo dan intercooler ganda. Kecepatan tertinggi yang dicapai SSC Ultimate Aero mempeoleh bersertifikat dari Guiness World Records. Catatan kecepatan tertinggi dicapai pada 13 September 2007 di jalan tol 221, Washington. Amerika Serikat.

Pagani Zonda C12 monza

Pagani Zonda C12S Monza
Harga: 741.00 $
(Rp 6.123.000.000)
Namanya kurang begitu akrab di tanah air. Sebaliknya di Eropa, Pagani asal italia ini cukup dikenal. Model yang termahal dari Pagani adalah Zonda C12F yang diperkenalkan kepada publik pada Geneve Motor Show 2005. Menggunakan mesin 7,3 liter, V-12. Tenaga dihasilkan mencapai 602 PS dan untuk clubsport mencapai 650PS. Klaim Pagani: akselerasi 0 – 96 km/jam dalam waktu 3,2 detik dengan kcepatan tertinggi 374 km/jam.

 Ferrari Enzo

ferrari enzo
Harga: 1.000.000 $
Rp 13.000.000.000
Juga disebut F60, bermesin 12 silinder berkapasitas 6,0 liter. Nama Enzo diberikan sesuai dengan pendiri Ferrari, yaitu Enzo Ferrari. Diproduksi pada 2003 dengan menggunakan teknologi Formula-1, seperti bodi dari serat karbon, transmisi dengan pergantian gigi secara berurutan (sequential) seperti F1 dan rem dari karbon-keramik. Mobil ini menggunakan teknologi yang dilarang di F1, yaitu aerodinamakia aktif. Pada kecepatan 301 km/jam, spoiler belakang diaktifkan oleh komputer sehingga “down force” atau daya tekan mobil ke permukaan bertambah dari 775 kg. Informasi terakhir, Ferrari mempersiapkan pengganti Enzo. Harganya pun tidak tanggung-tanggung, diperkirakan $ US 1,8 juta.

Bugatti Veyron

bugati veron
Harga: 1.700.000 $
Rp 22.100.000.000
Mampu dikebut mencapai kecepatan tertinggi 407 km/jam. Diproduksi sejak September 2005. Aselerasi untuk 0–96 km/jam, Veyron butuh 2,5 detik. Diproduksi oleh Bugatti Automobiles SAS, di bawah kelompok Volkswagen. Nama Veyron adalah penghormatan buat pembalap Le Mans pada 1939, yang menggunakan Bugatti, yaitu Pierrre Veyron. Mobil ini menggunakan W16, terdiri dari 16 silinder dan berkasitas 8,0 liter. Satu deret terdiri dari empat mesin. Menurut VW tenaga yang dihasilkan mobil ini 1006 – 1026 PS. Namun di iklannya, di Eropa dan Amerika “1001’PS.

Sejarah Formula Satu



Formula Satu
Musim berjalan
Formula Satu musim 2011


Daftar
Pembalap Konstruktor Musim · Grand Prix · Sirkuit Sistem poin
Rekor
Pembalap (Menang) (Pul)
Konstruktor (Menang)
Mesin · Ban · Balapan



Formula 1 adalah satu perangkat aturan teknis untuk balap mobil kursi tunggal (single seater) yang diumumkan oleh Fédération Internationale de l'Automobile (FIA),lembaga tertinggi yang bertanggung jawab atas segala jenis olahraga otomotif. Aturan tersebut dibuat tahunan serta menjelaskan secara rinci ukuran maksimal dan minimal kapasitas mesin, aturan teknis, dan aturan keselamatan pembalap serta penonton. Mobil yang dibangun dengan aturan ini disebut dengan mobil Formula 1 dan perlombaan yang menggunakan mobil tersebut dinamakan balap mobil Formula 1. selain itu ada spesifikasi kelas lainnya dari FIA, seperti F-3 dan F-3000. Namun Formula 1 ialah tingkat kompetisi tertinggi yang terdapat di dunia olahraga otomotif.
Setiap pembalap yang ikut ambil bagian dalam kompetisi Formula 1, baik sebagai pembalap utama maupun cadangan wajib memiliki super license, sebuah tanda masuk bagi calon pembalap Formula 1 yang dikeluarkan FIA. Untuk mendapatkannya seorang calon pembalap diharuskan mengendarai mobil Formula 1 sepanjang 300 km dan disaksikan oleh wakil dari FIA. Apabila mereka menilai bahwa pembalap tersebut layak untuk berlomba di Formula 1, FIA akan memberikan super license dan sang pembalap bebas mengikuti lomba Formula 1.
Sejak mesin bensin diperkenalkan Nikolaus Otto pada 1876, dinamikanya sangat pesat mengikuti gaya hidup manusia. Salah satunya, keinginan untuk berkompetisi. Sejarah mencatat di tahun 1894, balapan antar kota Paris ke Rouen menjadi cikal bakal balap F1. Saat itu mobil bisa ditumpangi lebih dari seorang. Aturan tak seketat sekarang, bahkan ada acara untuk makan siang. Hampir seluruh kompetisi dilangsungkan menempuh jarak antarkota. Jalanannya kotor, berdebu dan tanpa fasilitas sama sekali. Pesertanya berasal dari beberapa negara. John Gordon Bennet, seorang raja koran Inggris tercatat sebagai orang pertama yang mempeloporinya. Sirkuitnya mengambil jalan umum yang ditutup. Sejak itu, jumlah sirkuit tertutup yang dibangun semakin banyak bermunculan di Eropa. Pabrikan mobil yang ikut serta juga bukan hanya Peugeot dan Panhard. Mercedes-Benz, Bugatti, Maserati, Auto Union dan Alfa Romeo meramaikan di awal dekade 30-an.
Teknologi mesin balap juga semakin meningkat. Dimulai Prof. Ferdinand Porsche, kepala desainer Auto Union, yang menciptakan mesin 4400 cc bertenaga 295 dk. Mercedes ikut bereaksi dengan mesin 4700 cc yang berkemampuan 470 dk. Auto Union menambah kapasitas mesinnya menjadi 6000 cc yang sanggup menghasilkan tenaga 520 dk. Puncaknya pada 1937 ketika Mercedes merilis W125. kapasitas mesin 8 silinder ini mencapai 5600 cc dan menghasilkan tenaga 580 dk. Supercharger sebagai komponen pendongkrak tenaga sudah lazim dipakai. Kelanjutan balapan ini sempat terhenti saat masa perang dunia I dan II. Baru pada 13 Mei 1950 balap F1 resmi digelar di sirkuit Silverstone, Inggris. Kompetisi dibuka Raja George VI dan Putri Elizabeth. Di lomba ini pula istilah Grand Prix diperkenalkan.
Balapan pertama diikuti 21 peserta dengan kendaraan single seater gerak roda depan. Meskipun dilengkapi supercharger, mobil masih sulit dikendalikan di trek. Pembalap legendaris yang muncul adalah Juan Manuel Fangio. Ia menjuarai beberapa kejuaraan memakai Alfa Romeo, Mercedes, Ferrari dan Maserati.Di tahun ini pula Ferrari sebagai pabrikan asal Italia, menorehkan sejarah. Pembalap Ascari, Fangio dan Hawthorn berhasil menarik perhatian publik dengan menjuarai beberapa GP di rentang 1952-1958.
Perubahan mulai muncul di era 1960-an. Salah satunya pergantian gerak roda belakang. Perubahan ini juga membuat keuntungan di titik gravitasi yang lebih rendah. Konsekuensinya posisi pengemudi menjadi lebih rebah. Sasis monokok diperkenalkan Colin Champman pada 1963 di mobil 25/33. kendaraan ini pula yang sempat mendominasi beberapa lomba dengan pembalap Jim Clark.
Seperti era sebelumnya, di dekade 1970-an ditandai dengan kemajuan revolusioner teknologi balap. Setidaknya tercatat 3 inovasi baru di bidang ini. Yaitu revolusi aerodinamika, peranti turbo dan siluet sasis.Peran aerodinamika mulai mendapat perhatian di musim 1968. Peran mesin menuntun kemampuan bentuk sasis yang prima. Ketika itu Ferrari mempelopori pemakaian sayap (wing) di mobil 312 pacuannya. Hal ini merupakan perubahan signifikan karena sebelumnya seluruh mobil F1 berbentuk seperti cerutu. Dengan revolusi aerodinamika ini, daya tekan mobil ke aspal bertambah meskipun bergerak pada kecepatan tinggi dan berada di tikungan. Ditambah bagian bawah sasis yang dibentuk sedemikian rupa agar mampu mengalirkan udara lebih lancar.Pada dekade ini Jackie Stewart dan Niki Lauda muncul sebagai penguasa. Keduanya berhasil menjadikan balap F1 makin digemari penduduk dunia. Terbukti pihak sponsor berlomba lomba untuk berpromosi di ajang tersebut.
Melangkah ke tahun 1980-an, teknologi mesin turbo makin berkembang. Jika pada 1977 Renault mampu mencapai tenaga sebesar 500 dk, mesin BMW 4 silinder tahun 1985 mampu menghasilkan 1200 dk. Dengan ini pula Nelson Piquet menjadi juara dunia 1985 dengan Brabham BT54.Kecelakaan yang menewaskan Gilles Villeneuve pada 1982 menandai bahayanya sebuah balapan F1. Tuntutan fisik dan mental yang prima adalah hal yang tak bisa ditawar tawar lagi. Pembalap professional harus lebih disiplin.Keadaan tersebut tidak membuat nyali pembalap ciut. Terbukti di era 1980-an ini muncul legenda baru Ayrton Senna. Pembalap Brasil ini kemudian menjadi simbol kebangkitan pembalap F1 Modern. Sayangnya, sebuah kecelakaan fatal telah merenggut nyawanya di tikungan Tamburello, Imola pada 1994.
Balap F1 semakin populer, dunia menjadikan kejuaraan ini sebagai simbol balap mobil dunia. Para pembalap menjadi tokoh selebriti dunia dan memiliki jutaan fans. Michael Schumacher layak dijadikan simbol era 1990-an. Seiring dengan ketertarikan dunia, lahan balap ini menjadi perhatian sentral. Kegiatan ekonomi dan keuangan banyak terlibat di dalamnya. Munculnya tim tim papan atas yang kuat dapat dijadikan indikator.
Pada milenium ketiga, teknologi balap melangkah lebih jauh. Aerodinamika mendapat banyak perhatian. Namun yang utama penggunaan komponen komponen elektronik makin berperan vital. Termasuk dengan cara mengadopsi teknologi luar angkasa.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites